Karya Tulis:Resensi Novel "Menerjang Batas"





Judul Buku : Menerjang Batas
Pengarang : Estu Ernesto
Penerbit : Bogalakon Production
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 246 halaman
ISBN : 978-602-19719-0-1


Itulah sinopsis dari novel yang baru saja saya baca, Menerjang Batas, sebuah novel karya jurnalis Estu Ernesto, menceritakan tekad seorang ayah pada putranya atas keyakinannya pada sepakbola agar putranya bisa menjadi pemain hebat yang akan membuat tanah airnya bangga. Novel ini menceritakan banyak hal menarik, diantaranya kesuksesan Indonesia menjadi Juara Asia, dan yang paling anyar yaitu keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia 2014! Pinggirkan dulu pertanyaan dari ketidaknyataan cerita dari novel ini. "Jika Hollywood mampu membuat Amerika menang di perang Vietnam atau sanggup menumpas alien yang datang ke bumi lewat film, maka lewat medium seni modern inilah saya meloloskan Indonesia ke Piala Duni."ujar Andibachtiar -sutradara film adapatasian novel ini- pada wartawan. Kelolosan Indonesia tidak begitu saja, Estu mampu membuat tatanan sejarah fiktif bercampur beberapa data fakta sehingga proses itu terasa seperti nyata.
Novel ini seolah mewakili mimpi seluruh rakyat Indonesia, Estu mengemasnya dengan menarik, mengikuti jejak cerita hidup Edi Baskoro muda, melahirkan anak yang dia ingin jadi pemain bola nantinya, sampai kedewasaan Gabriel anaknya yang sanggup membawa harum nama Indonesia. Banyak hal yang dilalui Edi, suka duka kehidupan, dan Estu juga membuat cerita ini tak sekedar dilihat dari sudut pandang Edi seorang. Estu juga dengan gagah menceritakan sejarah sepakbola yang dia pikirkan lewat proses panjang, kegagalan di Pra-Piala Dunia 1986, Juara SEA Games 1987 dan 1991, proses munculnya kompetesi Indonesia yang setara kualitasnya dengan J-League, sampai kiprah sukses di Piala Asia 2004 dan kelolosan ke Piala Dunia 2014. Prosesnya yang penuh dengan hubungan sebab akibat. Bayangkan, Indonesia memiliki pemain yang berlaga di Eropa, diantaranya Rochi Putiray yang dipinjam Auxerre, Bambang Pamungkas berain untuk Fiorentina sebelum ditransfer ke Borussia Dortmund, Elie Aiboy yang pernah bermain untuk Sochaux Prancis, Ahmad Bustomi di Schalke 04. Cristian Gonzales top scorer klub Spanyol, Real Mallorca, sampai Rudd Gullit yang menjadi pelatih Timnas Indonesia. Ini semua keunggulan buku ini. Lelucon yang dihadirkan dalam buku ini cukup membuat kita tertawa atau setidaknya bibir tersungging, tak banyak memang. Buku ini pun tak terlalu mementingkan unsur sastranya, sehingga setiap kata dalam buku ini tampil apa adanya dan terkesan komunikatif, tidak memberatkan pembaca awam untuk memahami setiap maksud yang disampaikan penulis.

Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Dibalik banyak keunggulan yang dimiliki buku ini, saya menemukan beberapa hal mengganjal dalam buku ini, dianataranya: pada halaman 206, Estu menulis dalam susunan skuad Timnas untuk Ujicoba bulan September ada nama, Bambang Pamungkas, namun beberapa kalimat sesudah itu ditulis bahwa klub Bambang tak bersedia melepasnya untuk bergabung dengan Timnas pada bulan September. lalu pada halaman 214, dalam kalimat, ""Final Piala AFF 2010 digelar. Indonesia bertemu Malaysia yang sukses membungkam Thailand..." padahal dalam beberapa kalimat sebelumnya dijelaskan bahwa Indonesia satu grup dengan Thailand, Malaysia dan Laos. Jadi mungkin beberapa pembaca mengartikan bahwa Malaysia mengalahkan Thailand di Semifinal bukan saat di grup.


Buku ini sangat bagus untuk dibaca karena buku ini sangat inspirati dan seperti saya katakan bahwa buku ini bentuk harapan dan impian rakyat Indonesia. Biarlah krisis melanda sepakbola negeri ini, namun buku Menerjang Batas ini tampil dengan caranya sendiri, setidaknya memberi sentilan bagi para elit sepakbola negeri ini, bahwa inilah yang dicita-citakan bangsa Indonesia.


By:Rizki Ramadhan

Karya Tulis: Bermain ke Krakatau Kompleks

Pada 25 Januari 2014,Aku pergi melihat adikku bermain bola di kompleks krakatau dalam rangka acara Danone Cup,bersama keluarga dan temanku.Sebelum sampai disana kami singgah dulu ke mesjid Agung Ushuluddin untuk melaksanakan Sholat Zhuhur.Setelah sholat kami membeli bekal untuk di tempat tujuan.Mesjid Agung Usuluddin adalah mesjid yang bagus dan indah,didalamnya kami merasa sangat betah disana.Mungkin dari semua mesjid yang aku kunjungi hanya mesjid itu yang memiliki kantin pribadi seperti mini market/swalayan.


Setelah itu kami melanjuti perjalanan menuju Krakatau.Setibanya disana aku dan temanku langsung masuk menuju lapangan untuk melihat adikku bertanding.Kami menuggu jadwal Tim Sd 04 untuk bertanding.Kami duduk di tribun sambil menunggu Tim adikku bermain.Sebelumnya kami keliling lapangan melihat kondisi lapangan yang sangat bagus.Sd yang bertanding datang dari berbagai penjuru.

Setelah lama menunggu akhirnya Sd 04 akan bertanding melawan Sd yang telah ditentukan.Aku dan temanku mendukung dari luar lapangan,setelah lama menuggu akhirnya gol tejadi juga 1-0 untuk Sd 04 gol ini dicetak oleh Adikku sendiri,kala itu betapa bahagianya diriku,semua orang melihat terjadinya gol itu.Pertandingan terus berlanjut,telah terjadi beberapa peluang,tetapi tidak ada gol lagi yang tercipta.

Dan Akhirnya peluit panjang dibunyikan oleh wasit pertandingan berakhidengan skor 1-0 .
Sd 04 memasuki tahap berikutnya.Setelah Pertandingan berakhir kami menuggu jemputan orangtua ku,Karena terlalu lama kami melihat pertandingan berikutnya,dan melihat juga pertandingan futsal yang lawan nya tidak jelas.

Setelah itu kami makan dibawah pohon yang rindang.Mungkin sudah hampir sejam kami menunggu orangtuaku belum juga datang.Tidak ada hal yang lain kami lakukan selain memanjat patung hewan yang ada disana sambil berfoto-foto.Stelah itu akhirnya orangtuaku datang juga.Kami langsung pulang,setibanya dirumah sangat terasa lelahnya berjam-jam disana.Badanku terasa pegal,tetapi setelah itu saya tetap bermain volly dilapangan.Tidak terasa matahari pun segera tenggelam.
Aku pulang,mandi,menunaikan sholat maghrib,makan,dan menonton TV.
Hari berikutnnya Tim Sd adikku bertanding kembali,namu n aku tidak pergi melihatnya karena sesuatu,setelah pulang dari sana Tim Sd 04 tidak menang alias kalah dari Tim lain.

By:Rizki Ramadhan





10 Tip Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses


10 Tip Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses

Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.

Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.

Berikut 10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, ketimbang gila-gilaan mengejar impian terdahsyat Anda dalam berbisnis.

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.  (Sumber: The Washington Post/Slate Magazine).

Sumber:http://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/10.tip.memulai.usaha.kecil.dan.meraih.sukses/004/001/52

10 Universitas Terbaik di Dunia 2013/2014

World University Rankings ini masih didominasi kampus-kampus Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Kedua negara ini menempati 13 peringkat dalam 200 besar. Demikian dilansir Reuters seperti disitat dari Huffington Post. 
Pemeringkatan menggunakan kompilasi data dari Thomson Reuters. Ia memperhitungkan reputasi institusi dalam bidang akademik, rasio pengajar dan mahasiswa serta jumlah pendanaan riset dari industri. Proporsi terbesar dari pemeringkatan universitas adalah dari seberapa sering hasil riset institusi disitasi oleh akademisi. 
Komisi Eropa sedang mengerjakan pemeringkatan yang melibatkan sekira 500 perguruan tinggi di dunia. Indeksasi ini menggunakan lebih banyak parameter. Hasil U-Multirank akan dirilis pada awal 2014.
 
Berikut ini adalah 11 kampus terbaik di dunia 2013/2014:

1.California Institute of Technology (California, USA)


2. Harvard University (Massachusetts, USA)

3. University of Oxford (Oxford, UK)

4. Stanford University (California, USA)

5. Massachusetts Institute of Technology (Massachusetts, USA)

6. Princeton University (New Jersey, USA)

 7. University of Cambridge (Cambridge, UK)

8. University of California, Berkeley (California, USA)

9. University of Chicago (Illinois, USA)

10. Imperial College London (London, UK)

Itulah informasi dari 10 Kampus Terbaik di Dunia semoga kampus indonesia bisa sejajar dengan kampus tersebut suatu saat nanti.
 
 
Sumber: http://andrew-christian.blogspot.com/2013/10/10-universitas-terbaik-di-dunia-20132014.html

Bagaimana Indonesia Belajar dari Sistem Pendidikan Terbaik Dunia, Finlandia?

 
PISA (Programme for International Student Assessment) adalah suatu lembaga internasional yang mengukur kemampuan siswa di seluruh dunia. Cara kerjanya bisa dilihat di video di bawah ini.
Tahun 2000 lalu, PISA mengeluarkan hasil evaluasinya mengenai kualitas anak-anak berumur 15 tahun untuk kompetensi membaca. Dari 40 negara, ternyata diketahui bahwa anak-anak Finlandia memiliki kemampuan membaca paling baik di dunia. Tiga tahun kemudian, negara ini menghasilkan anak-anak berkemampuan Matematika terbaik di dunia. Tahun 2006, Finlandia merupakan salah satu dari 57 negara terbaik di bidang Sains. Tahun 2009, negara ini menjadi yang terbaik kedua di Sains, ketiga di Membaca dan keenam di Matematika diantara hampir setengah juta jiwa siswa di dunia

Apa rahasia mereka?





Infografis di bawah ini akan sangat membantu.
Please Include Attribution to OnlineClasses.org With This Graphic
Finnish Education Infographic
Bisa dilihat bagaimana sistem pendidikan di Finlandia dilakukan. Sistem rasio antara guru dan murid sangat ideal sekali: 1 banding 12 dengan jumlah siswa sekitar 600.000 orang. Bandingkan kemudian dengan Amerika (1 banding 24, dengan jumlah siswa hampir 1.1 juta orang) dan Indonesia. Di Indonesia, jumlah kelas masih sangat besar. Satu kelas bisa berisi 30 bahkan 50 orang. Sangat tidak mungkin bagi seorang guru mampu memberikan kemampuan terbaiknya untuk setiap siswa secara merata. Di Finlandia, siswa yang dianggap perlu tambahan atau berkebutuhan khusus, diberikan pelajaran khusus pula. Di Indonesia, sifatnya masih sangat sporadis dan personal - bukan dari pemerintah. Yang ada malah perlombaan les privat dan si anak kehilangan waktu untuk menikmati hidupnya sebagai anak kecil.

Selanjutnya, penerapan tes standar terpusat sangat minim di Finlandia. Ini memberikan otonomi seluas-luasnya kepada masing-masing lembaga untuk berkembang dan mengeluarkan kompetensinya. Jika menilik teori Multiple Intelligence dari Howard Gardner, masing-masing individu akan memiliki kemampuan yang beragam. Ada yang menonjol di Matematika, ada yang di Bahasa, atau ada juga yang di Olahraga (lebih lanjut bisa dibaca di sini atau di sini). Di Indonesia, Ujian Nasional masing diterapkan dan menjadi momok menakutkan bagi siswa. Karena UN hanya mengukur beberapa mata pelajaran saja dan sangat product-oriented. Jangan salahkan banyak anak, orang tua bahkan guru yang berusaha mencari segala cara untuk 'lolos' dari UN ini. Banyak aktivis dan penggerak pendidikan di Indonesia kemudian mengajukan petisi untuk "Stop UN!" Jika ada kawan yang tertarik mendukung, bisa menuju tautan "Hentikan UN sebagai Syarat Kelulusan! dan Stop Ujian Nasional."

Yang terakhir menurut infografis itu adalah bagaimana pandangan masyarakat terhadap profesi guru. Selain karena kualitas guru berstandar level master (magister), di Finlandia, guru mendapat pandangan sama seperti dokter dan pengacara. Artinya, profesi tersebut cukup dihormati. Di Indonesia, seperti kita ketahui bersama, profesi guru masih belum demikian. Selain isu kesejahteraan, status guru di mata masyarakat Indonesia yang cenderung hedonis dan penganut paham aristrocracy ini belum dianggap sama dengan dokter, misalnya. Harus disadari, guru, seperti profesi lainnya, juga memiliki keunikannya. Gurulah yang menanamkan fondasi ilmu ke anak-anak bangsa, ke berbagai profesi yang ada, bahkan ke Presiden dan pejabat lainnya. Meski ada upaya meningkatkan kesejahteraan - termasuk tentu saja kompetensi dan profesionalisme - saya berani bilang upaya ini belum optimal. Banyak penyebabnya, salah satunya praktik-praktik kotor di lingkungan kita sendiri. Korupsi yang masih menggurita, kolusi yang semakin meluas dan nepotisme yang kasar.


Sebagai tambahan, video ini bisa membantu memahami bagaimana sistem pendidikan di Finlandia dilakukan.
Bagaimana hal ini harus disikapi?

Disaat banyak orang dan pemerintahan pusat yang tidak peduli, tentu kita tidak boleh patah semangat. Banyak cara-cara kecil dan lokal yang masih tetap bisa dilakukan. Sekarang, mari mulai dengan coba melihat sistem pendidikan di Singapura, negara yang dekat dengan Indonesia.
Tentu akan ada yang mendebat hal ini. Infrastruktur di Indonesia belum bisa secanggih ini. Tidak banyak ada komputer dan LCD di tiap-tiap ruangan kelas Indonesia saat ini. Namun, siswa-siswa sekarang kebanyakan punya mobile devices. Di kota-kota besar paling tidak. Di perangkat tersebut, mereka memiliki paket data yang memungkinkan mereka aktif di media sosial, seperti Facebook. Twitter, Path, Instagram, Line, WeChat, Viber, BBM, Kakao, Tango dan seterusnya. Bahkan para CEO produk-produk ini mengakui, Indonesia adalah pasar potensial produk mereka. Coba saja lihat statistik pengguna Facebook ini. Nomor berapakah Indonesia? (Cek juga untuk Twitter, YouTube, Google+ dan LinkedIn). Bisa dilihat kemudian media sosial apa saja yang paling populer di Indonesia. Analisa lebih lanjut misalnya, mengapa Indonesia tidak menggunakan LinkedIn semasif Facebook. Ini bisa dilihat dari karakter kultur, environment lingkungan, dan seterusnya.

Siswa saat ini disebut dengan 21st Century Learners, pelajar abad 21. Cirinya, mereka bisa mendapatkan informasi dan jawaban tidak hanya dari satu sumber, misal dari gurunya saja. Mereka bisa google materi dan menemukan jawaban dan apa yang mereka perlukan. Dalam sepersekian detik, "mbah google" begitu sering disebutnya, sudah bisa memberi jawaban. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, mengapa mereka cenderung menggunakan sekitar 5 - 10 tautan yang diperoleh dari halaman pertama hasil search di Google saja? Mengapa mereka cuma copy-paste (kemudian terkait dengan plagiarism dan academic dishonesty)? Yang paling menarik, mengapa siswa-siswa sekarang bahkan tidak memanfaatkan teknologi yang nyata-nyata ada di 'tangan' mereka untuk belajar memahami ilmu, namun lebih pada social media?

Saya menemukan bahwa hal ini disebabkan karena pengaruh sistem pendidikan kita seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya. Sistem di Indonesia masih sangat teacher-centred, transmitif-pasif yang kemudian erat berhubungan dengan pengaruh dan cara pandang budaya masyarakatnya. Siswa banyak yang menunggu dan hanya berpikir hasil saja. Tapi jangan salah, ini terjadi pada banyak negara juga, misal negara di Asia (kecuali yang sudah maju seperti Jepang, Korea Selatan atau Singapura). Siswa-siswa di negara-negara Timur Tengah juga terdapat isu ini meski ada hal spesifik lainnya yang membedakan dengan siswa di Asia.

Hofstede pernah meneliti sekitar 40 negara mengenai hal ini. Ia menemukan ada 5 dimensi sosial yang mempengaruhi suatu sistem pikir dan perspektif masyarakatnya, yaitu Power/Distance (PD), Individualism (IDV), Masculinity (MAS), Uncertainty/Avoidance (UA) dan Long Term Orientation (LTO). Temuannya sangat menarik dan digunakan di berbagai belahan dunia. Secara ringkas, dimensi ini bisa dibaca di tautan ini.

Di budaya Indonesia, Jawa misalnya, konsep-konsep kultural seperti manut-lan-minurut (menurut/mengikuti yang dituakan), éwuh-pekéwuh (segan; sungkan) dan sabda-pendita-ratu (petunjuk 'raja' atau yang disegani) menjadi pedoman hidup banyak orang. Menjadi cara pikir masyarakat secara umum (lebih lanjut baca tulisan dari Dardjowidjojo, 2001). Di Bali ada juga. Misalnya, koh ngomong (malas berbicara; berdebat), sekadi merebut balung tanpa isi (seperti berebut tulang tanpa daging; memperebutkan sesuatu tanpa hasil) dan de ngaden awak bise, depang anake ngadanin (pola pikir jangan menyombongkan diri, biarlah orang lain yang menilai diri kita) menjadi panutan banyak individu (lebih lanjut baca tulisan dari Santosa, 2012). Saya yakin di daerah lain di Indonesia ada juga pandangan seperti ini dengan nama berbeda. Saya bahkan menemukan kalau hal semacam ini juga ada di Thailand dan Vietnam. Ekspresi "Jangan menabuh drum terlalu kencang" sangat mirip dengan ekspresi "De ngaden ..." tadi. Ini memang ciri masyarakat yang menganut paham 'Collectivism'. Tidak salah memang, namun dalam konteks tertentu tidak bisa digunakan. Dimensi Hofstede tadi bisa dirujuk kembali.

Untuk mengatasi hal ini, paradigma belajar di kelas-kelas ini harus dirubah. Dari pembelajaran yang bersifat memberi dan didaktif menjadi yang bersifat menemukan, bertanya dan mencari. Jika siswa sudah memiliki 'teknologi dalam genggaman' mereka, sekarang guru hanya perlu memfasilitasi saja; mengarahkan ke proses-proses berpikir kritis dan kreatif. Tanamkan bahwa tidak ada jawaban paling benar di dunia ini, apapun bisa digunakan asal dilengkapi dengan alasan. Nah, kemampuan memberi alasan ini yang harus dilatihkan. Ganti pertanyaan di kelas dengan 'How' dan 'Why' untuk melatih mereka berpikir lebih jauh dari hanya sekedar menjawab berdasarkan ingatan saja. Inilah yang disebut dengan pembelajaran yang 'HOT' (Higher Order Thinking). Saya yakin bisa.

Memahami Sistem Pendidikan Amerika


Artikel oleh Study in the USA 

Sistem pendidikan Amerika menawarkan banyak pilihan untuk mahasiswa internasional. Ketika Anda memulai pencarian, mahasiswa dapat kewalahan dalam memilih universitas yang akan dituju, program apa yang dipilih, serta lokasi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengenal sistem pendidikan di Amerika. Pemahaman sistem ini akan membantu Anda untuk mempersempit pilihan studi serta membangun rencana studi Anda.

Struktur Pendidikan

Sekolah Primer dan Sekunder

Untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pelajar Amerika memasuki sekolah primer dan sekunder dalam waktu 12 tahun. Tahun-tahun ini disebut sebagai grade (kelas) 1 sampai 12. Sekitar umur 6 tahun, anak-anak A.S. memulai sekolah primer, yang disebut sebagai "elementary school (sekolah dasar)." Mereka memasuki sekolah dasar selama lima atau enam tahun dan kemudian dilanjutkan dengan sekolah sekunder.
Sekolah sekunder terdiri dari dua program: program pertama adalah "middle school (sekolah menengah)" atau "junior high school (sekolah menengah pertama)" dan program kedua adalah "high school (sekolah menengah atas)." Pelajar mendapatkan diploma atau sertifikat setelah lulus dari high school. Setelah lulus high school (grade 12), pelajar A.S. dapat melanjutkan ke college (perguruan tinggi 2-tahun) atau universitas. College atau universitas dikenal sebagai "higher education (pendidikan tinggi)."

Sistem Penilaian

"Sistem Amerika sangat bersifat terbuka, di Hongkong, Anda hanya belajar apa yang guru tulis di papan tulis. Di Amerika, Anda mendiskusikan isu-isu dan berfokus dalam banyak ide."
Seperti layaknya pelajar Amerika, Anda harus mengirimkan transkrip akademik sebagai bagian dari pendaftaran untuk penerimaan masuk ke universitas atau college. Transkrip akademik yang memenuhi syarat adalah pernyataan resmi dari nilai akademik Anda. Di A.S., transkrip akademik termasuk "grade (nilai)" dan "Grade Point Average (GPA)/Index Prestasi Kumulatif (IPK), yang merupakan ukuran dari pencapaian akademik Anda. Mata pelajaran biasanya dinilai dengan menggunakan persentase, yang nantinya akan diubah ke dalam penilaian huruf.
Sistem penilaian dan GPA di A.S. bisa membingungkan, khususnya untuk mahasiswa internasional. Interpretasi penilaian mempunyai banyak variasi. Sebagai contoh, dua pelajar yang memasuki sekolah yang berbeda mengirimkan transkrip mereka ke universitas yang sama. Mereka sama-sama mempunyai GPA 3,5, tetapi pelajar pertama memasuki high school yang biasa-biasa saja, sedangkan pelajar kedua memasuki sekolah yang berprestasi. Universitas dapat menginterpretasi nilai GPA mereka secara berbeda karena kedua sekolah mempunyai perbedaan standar yang dramatis.
Oleh karena itu, ada beberapa hal penting yang perlu diingat:
  • Anda harus mencari informasi tentang penilaian A.S. yang sepadan dengan tingkat terakhir pendidikan yang telah Anda selesaikan di negara asal Anda.
  • Beri perhatian lebih untuk persyaratan-persyaratan penerimaan masuk dari setiap universitas dan college, serta program sarjana individu, yang bisa saja mempunyai persyaratan yang berbeda dari universitas.
  • Bertatap muka secara teratur dengan penasihat pendidikan atau konselor untuk meyakinkan apakah Anda memenuhi semua persyaratan.
Penasihat pendidikan atau konselor dapat memberikan bimbingan untuk memutuskan apakah Anda harus menghabiskan tambahan waktu sebanyak satu atau dua tahun untuk persiapan penerimaan masuk universitas atau college A.S. dalam memenuhi persyaratan untuk memasuki universitas di negara asal mereka, beberapa instansi pemerintah dan perusahaan tidak mengenal pendidikan A.S.

Tahun Akademik

Kalender perkuliahan biasanya dimulai pada bulan Agustus atau September dan dilanjutkan sampai bulan Mei atau Juni. Sebagian besar mahasiswa baru memulai pada musim gugur, jadi sebaiknya mahasiswa internasional juga memulai pada saat yang bersamaan. Awal-awal masa perkuliahan, merupakan saat-saat yang menyenangkan bagi mahasiswa. Merupakan saat-saat dimana Anda akan menemukan teman-teman baru, dimana semua masih dalam penyesuaian diri dengan fase baru dalam kehidupan akademik mereka. Sebagian besar mata perkuliahan dirancang untuk mahasiswa untuk diambil secara berurutan, dimulai dari musim gugur dan kemudian dilanjutkan sepanjang tahun.
Tahun akademik terdiri dari dua term yang disebut sebagai "semester." (beberapa perguruan tinggi menggunakan tiga term kalender yang disebut sebagai sistem "trimester"). Sebagian lagi menggunakan sistem kuarter dari empat term, termasuk sesi pilihan musim panas. Pada dasarnya, Anda tidak menghitung sesi musim panas, tahun akademik terdiri dari dua semester atau tiga term kuarter.

Sistem Pendidikan Tinggi A.S.: Tingkat Pendidikan

Tingkat Pertama: Undergraduate (S1)
Mahasiswa yang memasuki college atau universitas dan tidak memperoleh gelar bachelor (S1), menempuh pendidikan di tingkat undergraduate. Diperlukan waktu rata-rata empat tahun untuk memperoleh gelar bachelor. Anda dapat memulai pendidikan untuk mengejar gelar bachelor di community college (perguruan tinggi 2-tahun) atau di universitas atau college bermasa studi 4-tahun.
Dalam dua tahun pertama, Anda akan diwajibkan untuk mengambil kelas-kelas dalam mata kuliah yang berbeda, yang dikenal sebagai mata kuliah prasyarat: literatur, sains, ilmu sosial, seni, sejarah, dan lain sebagainya. Ini akan membantu Anda dalam mendapatkan pengetahuan secara umum, sebagai dasar untuk mengkhususkan diri dalam bidang studi yang lebih spesifik.
Banyak mahasiswa yang memilih community college untuk melengkapi dua tahun pertama mata kuliah prasyarat. Mereka akan memperoleh gelar transfer Associate of Arts (AA) dan kemudian dapat mentransfer ke universitas atau college bermasa studi 4-tahun.
"Major (jurusan)" adalah bidang studi spesifik dimana pendidikan Anda akan lebih diarahkan. Sebagai contoh, jika major seseorang adalah jurnalisme, mereka akan memperoleh gelar Bachelor of Arts in Journalism (Sarjana Seni di Jurnalisme). Anda akan diwajibkan untuk mengambil beberapa mata kuliah dalam bidang ini dalam memenuhi persyaratan memperoleh gelar di major tersebut. Anda harus memilih major Anda pada permulaan tahun ke-3.
Sistem pendidikan Amerika mempunyai karakter yang sangat unik yaitu Anda dapat merubah major Anda lebih dari satu kali. Sangatlah wajar untuk mahasiswa Amerika untuk mengganti major karena mereka lebih unggul atau lebih berminat dalam bidang tertentu pada suatu waktu dalam studi undergraduate mereka. Meskipun sistem pendidikan Amerika sangat fleksibel, perlu diperhatikan bahwa dalam penggantian major mereka bisa saja harus mengambil mata kuliah lagi, yang berarti akan memakan waktu dan biaya yang lebih banyak.
Tingkat Kedua: Graduate (Pascasarjana) untuk mengejar Gelar Master (S2)
Saat ini, college atau lulusan universitas dengan gelar bachelor harus berpikir secara serius tentang pendidikan graduate untuk memasuki profesi khusus atau untuk meningkatkan karir mereka. Gelar ini biasanya merupakan mandatori untuk posisi yang lebih tinggi dalam ilmu perpustakaan, teknik mesin, behavioral health (kesehatan perilaku) dan pendidikan.
Selanjutnya, mahasiswa internasional dari beberapa negara hanya diijinkan untuk menempuh pendidikan di luar negeri dalam tingkat graduate. Anda harus menyelidiki kebutuhan-kebutuhan kredensial untuk mendapatkan pekerjaan di negara Anda sebelum mendaftar ke universitas postgraduate (S3) di A.S.
Program graduate biasanya divisi dari universitas atau college. Untuk menambah kesempatan dalam penerimaan masuk, Anda perlu mengambil GRE (Pengujian Nilai Pascasarjana). Beberapa program master mewajibkan nilai tertetntu, seperti LSAT untuk hukum, GRE atau GMAT untuk bisnis, dan MCAT untuk kedokteran.
Program graduate untuk mengejar gelar master pada umumnya memakan waktu satu atau dua tahun. Sebagai contoh, MBA (Master Bisnis) adalah program yang sangat populer yang dapat memakan waktu dua tahun. Program-program master lainnya seperti jurnalisme, hanya memakan waktu satu tahun.
Sebagian besar program-program master diajarkan di ruang kelas dan mahasiswa graduate harus mempersiapkan karangan yang cukup panjang yang dinamakan "master's thesis (tesis master)" atau melengkapi "master's project (proyek master)."
Tingkat Ketiga: Graduate (Pascasarjana) untuk mengejar Gelar Doctorate (Doktoral/S3)
Pencapaian gelar master merupakan langkah pertama untuk memperoleh gelar PhD (doctoral). Di beberapa perguruan tinggi, mahasiswa bisa memasuki jenjang doktoral tanpa memperoleh gelar master. Gelar PhD bisa diperoleh dalam waktu tiga tahun atau lebih. Untuk mahasiswa internasional, bisa memakan waktu lima atau enam tahun.
Dalam dua tahun pertama, sebagian besar kandidat doktoral mendaftar untuk kelas-kelas dan seminar. Setidaknya untuk satu tahun dihabiskan untuk penelitian dan menulis tesis atau disertasi yang terdiri dari pandangan, rencana, atau penelitian yang belum pernah dipublikasikan.
Disertasi doktoral adalah diskusi dan kesimpulan dari topik yang diberikan. Sebagian besar universitas yang mempunyai program doktoral juga mewajibkan kandidat mereka untuk mempunyai kemampuan membaca dalam dua bahasa asing, untuk menghabiskan waktu yang diwajibkan "in residence (dalam kediaman)," untuk lulus dalam tes yang diberikan kepada kandidat ke program PhD, dan untuk melewati tes oral dalam topik yang sama dengan disertasi.

Karaktetistik Sistem Pendidikan Tinggi A.S.

Ruangan Kelas

"Salah satu tantangan adalah cara Anda untuk mendaftar ke kelas-kelas dan membangun rencana akademik. Saya tadinya tidak tahu apa yang akan dipelajari karena saya dapat memilih banyak program. Saya bertemu dengan Angela Khoo (Penasihat Akademik) tentang kelas-kelas yang dapat saya ambil, dan semuanya menjadi lebih mudah untuk saya."

Kelas-kelas berkisar dari kelas yang besar yang diikuti oleh beberapa ratus mahasiswa sampai dengan kelas-kelas yang lebih kecil dan seminar (diskusi) yang diikuti oleh beberapa mahasiswa saja. Ruangan kelas di universitas Amerika mempunyai atmosfir yang dinamis. Anda diharapkan untuk berbagi dan mempertahankan pendapat Anda, berpartisipasi dalam diskusi kelas dan memberikan presentasi. Mahasiswa internasional menganggap ini sebagai salah satu aspek yang mengejutkan dalam sistem pendidikan Amerika.
Setiap minggu, profesor memberikan buku teks dan bahan untuk dibaca. Anda diharapkan untuk selalu up-to-date sehingga Anda dapat berpartisipasi dalam diskusi-diskusi di dalam kelas dan mengerti tentang pelajaran yang diberikan. Beberapa program tertentu juga mewajibkan mahasiswa untuk menghabiskan waktu di laboratorium.
Para profesor memberikan nilai-nilai untuk setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah. Nilai-nilai ini biasanya berdasarkan pada:
  • Setiap profesor mempunyai persyaratan partisipasi kelas yang berbeda, tetapi mahasiswa diharapkan untuk berpartisipasi dalam diskusi, khususnya di dalam kelas seminar. Seringkali ini merupakan faktor yang sangat penting dalam penentuan nilai.
  • Ujian pertengahan semester biasanya diberikan dalam jam kuliah.
  • Salah satu dari beberapa penelitian atau laporan laboratorium harus dikirim untuk evaluasi.
  • Ujian singkat atau kuis. Sekali waktu profesor akan memberikan "ujian mendadak." Ujian mendadak ini tidak berpengaruh besar dalam perhitungan nilai, tetapi bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa untuk tidak ketinggalan dalam tugas-tugas yang diberikan dan kehadiran mereka.
  • Ujian final akan diadakan setelah pertemuan kelas terakhir.

Kredit

Setiap mata kuliah mempunyai nilai-nilai kredit tertentu. Angka ini mempunyai kesamaan dengan jumlah waktu yang dihabiskan di dalam kelas untuk mata kuliah tersebut setiap minggunya. Mata kuliah biasanya mempunyai tiga sampai lima nilai kredit.
Program penuh-waktu di kebanyakan perguruan tinggi berjumlah 12 atau 15 kredit (empat atau lima mata kuliah per term) dan beberapa mata kuliah tertentu harus diambil sebagai persyaratan untuk lulus. Mahasiswa internasional diharapkan untuk mendaftar dalam program penuh-waktu setiap term.

Transfer

Jika mahasiswa mendaftar ke universitas baru sebelum mendapatkan gelar, setiap kredit yang didapat bisa digunakan untuk memperoleh gelar di universitas baru. Ini berarti mahasiswa dapat mentransfer ke universitas lainnya dan lulus dalam waktu yang sama.

Jenis Pendidikan Tinggi Amerika 

1. Universitas atau Perguruan Tinggi Negeri 

Perguruan tinggi negeri didukung dan dijalankan oleh negara bagian atau pemerintah lokal. Setiap 50 negara bagian A.S. mempunyai paling sedikit satu universitas negeri dan beberapa college negeri. Banyak dari perguruan tinggi negeri ini mempunyai nama dari negara bagian, atau kata "state (negara bagian)" di dalam nama perguruan tinggi mereka: sebagai contoh, Washington State University dan University of Michigan.

2. Universitas atau Perguruan Tinggi Swasta
Perguruan tinggi ini dijalankan secara swasta. Biaya kuliah biasanya lebih tinggi dari perguruan tinggi negeri. Seringkali, universitas dan perguruan tinggi swasta A.S. lebih kecil daripada perguruan tinggi negeri.
Universitas dan college yang berhubungan dengan agama adalah college swasta. Perguruan tinggi ini menerima mahasiswa yang berbeda agama dan kepercayaan. Tetapi ada sebagian kecil perguruan tinggi yang lebih mengharapkan untuk menerima mahasiswa yang berkeyakinan sama.
3. Community College (Perguruan Tinggi Dua Tahun)
Community college adalah perguruan tinggi dua-tahun yang memberikan gelar associate (diploma) yang dapat ditransfer, dan juga sertifikasi. Ada banyak jenis gelar associate, tetapi faktor yang membedakan adalah apakah gelar tersebut dapat ditransfer atau tidak. Biasanya, ada dua jalur gelar primer: satu untuk transfer akademik dan yang lainnya untuk mempersiapkan mahasiswa mendapatkan pekerjaan secara langsung. Gelar universitas yang dapat ditransfer umumnya associate of arts (diploma seni) atau associate of science (diploma sains). Yang tidak dapat ditransfer adalah gelar associate of applied science (diploma sains aplikasi) dan certificates of completion (sertifikat kelulusan).
Lulusan community college pada umumnya mentransfer ke college bermasa studi 4-tahun atau universitas untuk memperoleh gelar. Karena mereka dapat mentransfer kredit-kredit yang telah diselesaikan di community college, mereka dapat melengkapi program bachelor dalam waktu dua tahun atau lebih. Banyak juga yang menawarkan ESL atau program Bahasa Inggris intensif, dimana akan mempersiapkan mahasiswa untuk mata kuliah tingkat universitas.
Jika Anda tidak berencana untuk memperoleh gelar yang lebih tinggi dari associate, Anda harus menemukan apakah gelar associate akan berguna untuk menemukan pekerjaan di negara asal Anda.
4. Institute of Technology (Lembaga Teknologi)
Institute of Technology adalah perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan sains dan teknologi selama paling sedikit empat tahun. Beberapa mempunyai program graduate, yang lainnya menawarkan mata kuliah jangka pendek.
SUSA_img_200x55.jpg 
 
Sumber: http://studyusa.com/id/a/258/memahami-sistem-pendidikan-amerika

PELAJARAN DARI TUKANG SAMPAH



Kisah mengharukan tentang kehidupan seorang tukang sampah di Jakarta ini diceritakan oleh seorang kaskuser yang merupakan pegawai kantor di daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara, namun perilaku beliau sungguh menusuk hati kita semua. Derajat moralnya jauh lebih tinggi daripada moral tokoh-tokoh politik negeri ini yang terlibat kasus korupsi. Mari kita simak kisah nyata singkat tentang seorang Tukang Sampah ini.
Barusan ane istirahat makan di kantor ane, kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan ‘minus’ sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana. Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah kesejahteraan.
Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang..
Sambil nge-rokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan. Sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya semua tempat duduk uda dipake orang-orang.
Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:
“Silakan pak, disini aja duduk sama saya” katanya..
ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang..
Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu. Dimulailah obrolan ane ama bapak itu gan.
A : Ane,
B : Bapak
A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..
A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, uda lumayan banyak dapetnya ini..
A: oohhh…
Obrolan sempat brenti bentar gan, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin plastik2nya gitu..
Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela napas panjang..
A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau.. (sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal sebatang)
B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya,mending buat makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan.
Dalem ati gw rada tertohok juga gan..
A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane)
Abis itu gw denger suara perut gan.. *kruuuuukk* gitu. Gw spontan noleh ke arah si bapak.
A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok..
ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..
A: Bapak beneran ga mau makan pak?
B: iya mas,nanti aja…
gw uda ngerasa kalo bapak ini bukannya ga mau makan gan,tapi beliau ga punya uang buat makan..
A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makan..
B: oh.. iya mas, silakan..
Ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selese pesen, ane bawa tu nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk.. Ane mau langsung ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato tersinggung gan, jadi ane akting dikit. Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane.
A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi kesini? uda gw beliin nih… ooohh.. gitu… yauda deh gapapa..
*belaga tutup telpon*
A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..
A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore.. dimakan sekarang pasti ga abis.. gimana ya? mmmm… Bapak kan belum makan siang,ini makanan daripada sayang ga ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan sekalian pak..
B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..
A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari ini..(bo’ong)
B: wah.. beneran ga papa mas? saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..
B: nggak mas.. nggak usah..
Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..
B: lho mas? saya nggak pesen.
A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo’ong lagi gan)
Tanpa gw duga gan, si bapak netes aermatanya.. beliau ngucap syukur berkali kali.. beliau ngomong ke ane..
B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet uang hasil nyari sampah..
Ane tertegun denger omongan beliau gan, ga sadar ane ikut ngerasa perih banget dalem ati.. nyesek banget dalem ati ane,ane secara ga sadar hampir netesin aermata.. tapi ane berlagak cool..
A: yauda, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya pak? jangan malu-malu..
B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang bales..
A: iya pak makasi doanya..
Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita..
Dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang atu uda meninggal karena kecelakaan. yang atunya uda pergi dari rumah ga pulang-pulang udah 3 tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang kredit gara-gara ga bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya..
Miris banget ane dengerin cerita beliau gan, sebatang kara, ga punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta..
Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum.. rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi ga setimpal banget ama pelajaran yang ane dapet..
Tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari warung padang ke bapak itu,itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya beliau ga mau dikasi uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..
Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi..
sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak udah ga ada.. ane cariin bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke dalem kotakan itu!
gw makin tersentuh ma beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau alami, beliau masi sempet amal! berbagi dengan orang lain..
Ane mewek gan.. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat!
Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan.
Semoga kisah nyata ini dapat menginspirasi kita semua.


Sumber: http://ivanlukather.wordpress.com/